Dir Pontren: Sinergi Kemenag-UICCI Cetak Hafidz yang Tasamuh, Tawasuth, Tawazun

By Admin

nusakini.com--Kementerian Agama bersama United Islamic Cultural Centre of Indonesia (UICCI) dalam tujuh tahun terakhir telah bersinergi dalam pengembangan pendidikan, utamanya di bidang hafalan Al Quran. 

Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Ahmad Zayadi menyampaikan bahwa tujuan kerjasama ini adalah untuk membentuk para penghafal (hafidz) Al Quran yang tidak hanya handal dalam hafalan, tapi juga mumpuni dalam penguasaan ilmu-ilmu keislaman dengan semangat tasamuh, tawasuth, dan tawazun. 

“Tahun ini kita akan mengirim 136 santri ke Turki, dengan rincian 88 santriwan, dan 48 santriwati. Program ini kerjasama Dirjen Pendis dengan UICCI,” kata Zayadi, di Jakarta, Selasa (11/07). 

“Harapannya, setelah mereka kembali dari Turki, nanti akan bisa mendarmabaktikan pengetahuan keislamannya dalam konteks negara bangsa Indonesia,” sambungnya. 

Diakui Zayadi, bangsa ini mempunyai tantangan ke depan yang luar biasa tentang bagaimana masyarakat mampu beragama dalam konteks Indonesia yang plural, dan bernegara dalam konteks yang religius. “Program kerjasama ini menjadi bagian dari upaya melakukan penguatan terhadap generasi bangsa dalam menghadapi tantangan yang ada,” ujarnya. 

Direktur Ponpes Sulaimaniyah Hakan Saidemir menyampaikan dalam laporannya, yayasan UICCI menggunakan sistem hafidz struktur Utsmani. Selain itu, proses belajarnya membawakan budaya pesantren dengan konsep baru, yang senantiasa menjaga kedisiplinan, ketertiban, dan lain-lain. 

“Kami akan menjaga ini, kami berdiri berdasarkan ras Turki dan dakwah Islam. Semulia-mulia di antara kalian adalah orang-orang yang lebih bertaqwa kepada Allah, dan kami akan terus berjuang di jalan Allah,” kata Hakan Saidemir. 

Hakan Saidemir berharap, siswa-siswa Indonesia yang akan berangkat ke Turki terus dapat menjaga tradisi ke Indonesiaan yang dikenal santun, sopan, ramah dan penuh kasih sayang. “Berangkatlah ke Turki dengan rasa cinta, agar menjadi duta bangsa Indonesia yang baik,” pesannya. 

“Orang Indonesia sangat rajin, terbuka, toleran dan mempunyai niail-nilai Islam yang rahmatan lil alamin,” tambahnya. 

Saidemir juga berharap para santri bisa segera dapat belajar Bahasa Turki untuk mempermudah mereka dalam mempelari agama Islam di Turki. “Terimakasih kepada Kementerian Agama yang telah memberikan kesempatan kepada Ponpes Sulaimaniyah. Kerjasama ini kiranya dapat dilanjutkan, ke depan tidak hanya ratusan orang yang dikirimkan ke Turki tiap tahun, akan tetapi bisa ditingkatkan,” tandas Saidemir. 

Tampak hadir dalam acara pejabat eselon I, II dan III Kementerian Agama, perwakilan negara sahabat, Kedubes Turki, dan wali santri.(p/ab)